Rabu, 01 Agustus 2012

Taukah Kamu Mitos itu...???

Istilah mitos sudah lama dikenal, bisa dikatakan mitos ialah sesuatu
berupa wacana (bisa berupa cerita, asal-usul, atau keyakinan) yang
keberadaannya satu paket dengan pantangan yang tidak boleh dilanggar.
Orang bilang menentang mitos itu ”pamali” (dosa) bisa kualat. Keberadaan
mitos sangat erat kaitannya (jadi inget mapel sosiologi SMA hehehe)

dengan adat istiadat yang masih bersifat tradisional. Terutama pada
sebagian masyarakat yang masih meyakini ajaran animisme dan dinamisme.
Mitos dengan aturan yang telah lampau tidak bisa begitu saja disisihkan,
akan banyak hal yang harus dilalui untuk menciptakan perubahan itu.
Tetunya tidak semudah menutup buku.

Logika, lebih menitik beratkan pada analisis pikiran dan kemajuan
persepsi dengan kata lain lebih menonjolkan peran pikiran yang masuk
akal dan angka kemungkinannya lebih tinggi dibanding angka
ketidakmungkinannya. Benarkah mitos selalu memiliki alasan yang logis?
Berbeda dengan masyarakat tradisional yang masih meyakini adanya mitos
sebagai sesuatu yang harus diperlakukan hati-hati, masyarakat modern
tidak begitu adanya, mungkin karena telah banyak fasilitas canggih yang
bisa menepis kepercayaan tentang mitos.

”kalau makan jangan depan pintu nanti yang mau nglamar kamu balik
lagi. Dasar anak muda zaman sekarang, dikasih tau orang tua kok malah
ngeyel, katanya mitos lah, tahayul lah, nanti kalo sudah kena batunya
aja baru nyesel ”. Kata seorang Nenek pada cucunya. Pernah mengalami
kejadian yang serupa ? sebetulnya kalau dipikir-pikir lagi kata-kata si
Nenek ada benernya juga alias masuk akal.

Tidak ada salahnya menganalisis sebentar tentang hubungan mitos
dengan logika dengan cara mengambil beberapa contoh mitos dan
mengkaitkannya dengan pemikiran yang lebih masuk akal. Misalnya :

* Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu, katanya bisa
batal dilamar orang alias balik kucing. (ini mitosnya). Kalau
dipikir-pikir memang tidak pantas makan di depan pintu, fungsi pintu
hanya untuk jalan keluar masuk saja. Kalau memang makan ya di ruang
makan atau di tempat yang layak untuk makan. Hubungan dengan yang
ngelamar balik lagi apa ya ? otomatis balik, semua cowok pasti pengen
calon istri yang punya sopan santun, lah kalau makannya di depan pintu
dan berdiri pasti ill feel (ntar disangka kuda, kan makannya kuda
berdiri). Karena itu ga jadi ngelamar.

* Mitos lain, calon pengantin perempuan dilarang keras keramas
ketika dekat hari H kenapa ? katanya supaya tidak turun hujan deras
ketika resepsi berlangsung yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak
ya ? keramas dan hujan ? logikanya kenapa calo pengantin perempuan
dilarang membasahi rambutnya (keramas) karena kata penata rias
pengantin, kalau rambut yang akan disanggul itu di keramasi maka tekstur
rambut jadi halus dan lembek ini menyulitkan si penata rambut memasang
sanggul. Jadi ketika hari H si calon pengantin tidak boleh keramas
supaya lebih mudah disasak dan dipasang sanggul. (kalau aku mah
kerudungan aja pas nikah, biar bisa keramas sesukaku hehehe) urusan
hujan cuekin aja, cari bulan nikahnya dimusim kemarau biar ga keujanan.

* Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan,
nanti biar rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin sama
Ibu, Nenek, atau buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang
masuk akal, yang disapu pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama
dikumpulin di pojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu
bakal kotor, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa
melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar
kotor malas belajar bisa jadi kan, akhirnya rejeki baik untuk dapat
nilai bagus terhambat kan ? anggap saja begitu.

* Seorang Ayah yang pulang kerja, ketika punya baby harus ke
kamar mandi dulu untuk cuci tangan dan kaki, katanya supaya setan dari
luar yang ikit di badan si Ayah tidak menakuti bayinya. Logika untuk
itos ini mudah saja tentu saja orang yang pulang kerja lewat jalan yang
penuh dengan debu dan kotoran, belum lagi kalau macet dan asap kendaraan
menempel di baju. Bayi yang baru lahir belum memiliki anti body yang
kuat jadi rentann terkena berbagai macam penyakit. Debu dan kotoran yang
menempel di baju si Ayah ialah sarang kuman dan virus, jadi harus
dihilangkan dulu dengan cara cuci tangan dan kaki, lebih baik lagi kalau
mandi dulu, baru timang-timang anak tersayang.

Ini hanya beberapa contoh, mitos dan logika bukanlah sesuatuyang
perlu diperdebatkan, santai saja karena pada setiap mitos pasti punya
alasan yang logis. Mungkin cara penyampaiannya saja yang kurang tepat,
jadinya anak muda seperti kita suka ngeyel….hehehehe
 

0 komentar:

Posting Komentar