Di Indonesia infeksi hepatitis A adalah salah satu jenis infeksi endemis. Penyebab dari hepatitis A
adalah virus hepatitis A dan penularannya dapat melalui kontak
langsung, lewat makanan dan juga minuman. Disamping itu melakukan
hubungan seksual secara oral maupun anal juga dapat menyebabkan
penularan hepatitis A.
Gejala penyakit hepatitis A dapat dilihat dari warna mata serta kulit
yang terlihat menjadi kuning, tapi gejala tersebut tidak selalu dialami
oleh semua pasien hepatitis A karena ada juga yang tidak mengalami
gejala tersebut dan penyakitnya dapat sembuh dengan sendirinya. Penyakit
ini dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan pada darah atau feses.
Bahkan pemeriksaan ini bisa dilakukan 2 minggu ketika gejala penyakit
belum muncul.
Menurut salah seorang konsultan gastroenterohepatologi FKUI,
dr.Unggul Budihusodo Sp.PD, “Ciri utama penyakit hepatitis A adalah mata
dan kulit menjadi kuning dan air kencing pekat seperti teh. Tapi ada
banyak kasus penularan yang tidak bergejala, terutama pada anak-anak.”
Hepatitis A memang tidak selalu bergejala, diketahuinya infeksi
hepatitis A dikarenakan antibodi yang ada di dalam tubuh penderita.
“Antibodi yang terbentuk karena sudah terinfeksi akan membuat seseorang
tidak mungkin tertular hepatitis A,” katanya.
Dianjurkan untuk mereka yang belum pernah terinfeksi hepatitis untuk
melakukan vaksinasi hepatitis A. Di Indonesia, vaksin hepatitis A sama
halnya dengan vaksin hepatitis B yang tidak diwajibkan untuk anak. Dan,
hingga saat ini belum ada vaksin untuk hepatitis C. “Pada dasarnya jika
sudah pernah terkena penyakit ini tubuh akan membuat kekebalan sehingga
tidak akan tertular lagi. Namun jika belum pernah kena, segera lakukan
vaksinasi,” jelasnya.
Organ tubuh yang diserang virus hepatitis A adalah bagian hati, namun jangan terlalu cemas karena penyakit ini masih bisa sembuh dan penyakit jenis ini tidak menjadi kronis. Tapi ada pengecualian untuk mereka yang pernah mempunyai riwayat menderita infeksi lainnya seperti menjadi pembawa (carrier) dari virus hepatitis B maupun C.
Unggul menjelaskan bahwa perawatan pasien hepatitis dapat dilakukan di rumah. “Istirahat harus baik. Jika pasien sulit disuruh istirahat masa penyembuhannya bisa panjang,” katanya.
Istirahat total adalah sesuatu yang sangat penting dalam proses penyembuhan pasien. “Karena disebabkan oleh virus penyakit ini akan sembuh sendiri,” tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar